Langsung ke konten utama

Bupati Toba Berharap Kaum Bapak Makin Rajin ke Gereja

Silaen, Batak Raya — Bupati Toba, Poltak Sitorus, mengikuti ibadah Paskah, peringatan hari kebangkitan Yesus Kristus, di gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pintu Batu di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, pada hari Minggu, 17 April 2022. Kepada para jemaat gereja, Bupati mengatakan semoga perayaan Paskah membawa perubahan ke arah yang lebih baik, dan secara khusus mengharapkan kiranya kaum bapak makin rajin datang beribadah ke gereja.

Bupati Toba, Poltak Sitorus (duduk, tengah), berdialog dengan perajin ulos Batak. (Foto: Davee/Dinas Kominfo Toba)

Bupati Poltak Sitorus juga menyampaikan bahwa baru-baru ini ada 3 siswa tamatan SMP Negeri 1 Silaen yang berhasil diterima di SMA Unggul Del. “Pemkab sengaja mendorong guru, kepala sekolah, bekerja keras melatih siswanya supaya bisa masuk SMA Yayasan Tunas Bangsa atau SMA Unggul Del,” katanya.

Setelah dari gereja, Bupati Toba bersama dengan istrinya, Rita Marlina, meninjau perajin ulos di Dusun 4 Hutaginjang di Desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen.

Salah satu perajin ulos, Hermindo Napitupulu (46), mengungkapkan perlunya bantuan modal dan pelatihan bagi 100 orang perajin ulos yang terdapat di desa itu. Dia juga menyampaikan kepada Bupati Toba bahwa 10 unit alat tenun bukan mesin (ATBM) bantuan pemerintah kini sudah tidak terpakai lagi.

Setelah mendengar keluhan perajin ulos dan melihat langsung ATBM dimaksud, Bupati Poltak Sitorus meminta Dinas Perindagkop dan Dinas Pariwisata supaya mencari solusi bagi kelangsungan alat tenun tersebut.

// Sumber berita: siaran pers dari Rikardo Simamora, Diskominfo Kabupaten Toba.

iklan

iklan

Postingan populer dari blog ini

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Sipalangnamora dan Datu Tambun

Riwayat Raja Sipalangnamora, nenek moyang marga Gultom, dan kisah salah satu putranya, Datu Tambun, pernah saya tulis bersama dengan wartawan Ramses Simanjuntak (almarhum) dalam dua artikel berjudul “Sipalangnamora dan Lima Kendi” serta “Sipalangnamora yang Kaya, Datu Tambun yang Sakti” dalam tabloid Pos Roha pada Juni 2015. Sebagian isi kedua tulisan itu diterbitkan ulang di Batak Raya seperti berikut. Keturunan Raja Sipalangnamora Gultom menziarahi pusara Sipalangnamora dan keempat putranya di Onanrunggu, Samosir, pada 2015, dan kemudian membangun kuburan leluhur mereka itu. (Foto: tabloid Pos Roha/reproduksi) Kata batak , dengan huruf b kecil, dalam ragam bahasa sastra memiliki makna ‘petualang’ atau ‘pengembara’, dan kata turunan membatak berarti ‘bertualang’ atau ‘mengembara’. Klan besar Gultom juga melanglang hingga beranak pinak di pelbagai wilayah, seperti halnya marga Batak Toba yang lain. [Baca juga: Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Pangaribuan, Batak Raya—Miranda Swaray Goeltom, yang lebih dikenal dengan nama Miranda Gultom, 73 tahun, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, bercerita tentang adanya orang Batak yang malu memakai marganya. Dia juga mengimbau generasi muda Batak agar bekerja menjadi petani, dan jangan semata-mata mengejar gelar kesarjanaan atau menjadi pejabat. Miranda Gultom (kiri) dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam acara Punguan Raja Urang Pardosi di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Raidon Gultom) Pesan itu disampaikan Miranda, perempuan Batak yang berhasil menjadi profesor ekonomi di Universitas Indonesia, ketika berpidato mewakili pihak boru dalam acara pelantikan pengurus Punguan Raja Urang Pardosi (Datu Tambun), sebuah organisasi marga Gultom, di Desa Parlombuan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, 29 Juli 2022. Sebelum berbicara tentang kedua topik tersebut, marga Batak dan gelar akademis, Miranda terlebih dahulu mengata