Harian, Batak Raya—Warga Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, membentangkan spanduk untuk menyuarakan proyek pelebaran Jalan Gonting, jalan menuju ke objek wisata Patung Yesus di Sibeabea, agar dilanjutkan. Aksi warga ini, Kamis, 23 Juni 2022, juga terkait dengan kabar akan datangnya anggota DPRD Provinsi Sumatra Utara ke Jalan Gonting. Beberapa pejabat Pemkab Samosir, antara lain dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang serta Dinas Lingkungan Hidup, juga datang ke lokasi, tetapi tidak melihat satu orang pun anggota DPRD Sumut di sana.
![]() |
Warga Harian, Samosir, membentangkan spanduk. (Foto: Jepri Sitanggang) |
Jalan Gonting di Desa Turpuk Limbong, yang harus dilalui wisatawan jika hendak pergi ke Sibeabea untuk melihat Patung Yesus, dibangun pada zaman Belanda dan pernah dilebarkan sedikit pada tahun 2014 dan 2018. Pada musim libur lalu lintas di Jalan Gonting ini macet karena ramainya kendaraan dan sempitnya ruas jalan. Warga desa pun meminta Pemkab Samosir melebarkan jalan tersebut, tapi kemudian DPRD Sumut menghentikannya (baca berita sebelumnya: “Pelebaran Jalan Gonting Disetop, Warga Minta Dilanjutkan”).
“Jalan di lokasi Sibeabea sudah lebar, tapi Jalan Gonting masih sempit, padahal ke Sibeabea harus melewati Jalan Gonting. Kan, aneh ini,” kata Jabela Malau, Raja Bius Pande Malau di Kecamatan Harian. “Setelah dimulai pelebaran, tiba-tiba dihentikan oleh DPRD Sumut. Setelah itu, datang lagi DPRD Kabupaten Samosir meminta supaya dilanjutkan. Kabarnya, penghentian ini gara-gara batu atau sirtu dari pelebaran dibuang ke mana, dijual ke mana, dan macam-macam. Kami bingung melihat pemerintah makanya kami menyampaikan ke Pak Jokowi.”
Kepala Desa Turpuk Limbong, Viktor Sinaga, juga kecewa kepada anggota DPRD Sumut yang menghentikan pelebaran Jalan Gonting. “Pengunjung yang datang ke sini sangat luar biasa [ramai]. Jadi, supaya jalan dari simpang Gonting dilebarkan sampai ke Simanampang, Desa Turpuk Limbong, sekitar 3,5 kilometer,” katanya. ❑