Langsung ke konten utama

Bupati Vandiko Gultom Bekerja di Desa Salaon Tongatonga

Ronggurnihuta, Batak Raya — Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, bersama dengan wakilnya, Martua Sitanggang, melakukan pekerjaan lapangannya di Desa Salaon Tongatonga di Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, pada 11 April 2022.

Program kerja Bupati Vandiko Gultom yang turun ke desa-desa ini dinamai oleh Pemkab Samosir sebagai “Bupati ngantor di desa”, atau disingkat Bunga Desa. Tujuannya adalah untuk memotong birokrasi yang panjang sehingga keluhan masyarakat desa dapat disampaikan secara langsung kepada Bupati, dan Bupati dapat segera mencari solusinya.

Bupati Vandiko Gultom memberikan hadiah bagi siswa sekolah di Kecamatan Ronggurnihuta. (Foto: grup WhatsApp Dinas Kominfo Samosir)

Kegiatan Bupati Samosir di desa bersama dengan sejumlah kepala dinas tersebut adalah untuk memudahkan masyarakat yang ingin mengurus dokumen kependudukan, mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, vaksinasi, bantuan pendidikan, pelatihan pembuatan pupuk organik, dan Kartu Indonesia Sehat.

Bupati Vandiko Gultom juga ingin memastikan alat berat yang dikerahkan selama satu minggu supaya maksimal dalam pekerjaan pembukaan jalan di Desa Salaon Toba, Salaon Tongatonga, dan Salaon Dolok di Kecamatan Ronggurnihuta. Sesuai dengan permintaan masyarakat, alat berat tersebut akan bekerja untuk membuka jalan di Pea Porohan dan akses jalan Parhorasan ke SMP Negeri 2 Ronggurnihuta.

“Masyarakat yang ingin dibukakan akses jalan, baik jalan pertanian, jalan menuju rumah penduduk, agar segera menyampaikan usulan. Pemkab Samosir siap membantu dengan syarat pembebasan lahan dengan lebar 6 meter tanpa ganti rugi,” kata Bupati Vandiko Gultom kepada masyarakat desa.

Bupati dan Wakil Bupati Samosir juga memberikan hadiah kepada siswa berprestasi, siswa kurang mampu, dan siswa yatim piatu.


Sumber berita: siaran pers Dinas Kominfo Kabupaten Samosir

iklan

iklan

Postingan populer dari blog ini

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Membongkar Kejanggalan Berita Polisi dan Forensik “Bripka Arfan Saragih Bunuh Diri”

LAPORAN MENDALAM, BATAK RAYA—Polisi merilis informasi bahwa Bripka Arfan Saragih mati bunuh diri dengan minum sianida terkait dengan kasus korupsi miliaran rupiah di Samsat Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. Batak Raya menelaah keterangan polisi dan dokter autopsi, juga penjelasan ahli forensik digital, kemudian melakukan penelusuran dan verifikasi ke pelbagai pihak. Hasilnya, beberapa informasi versi aparat patut dicurigai karena mengandung kejanggalan, yang bisa mengarah ke dugaan pengacara keluarga Arfan bahwa polisi berusia 36 tahun itu sengaja dibunuh untuk memutus mata rantai pengungkapan kasus korupsi sejak 2018 di Samsat Pangururan. Berikut hasil reportase mendalam Batak Raya , yang boleh Anda bagikan ke media sosial, atau dikutip ke media siber. Selamat membaca. Tempat kejadian perkara di objek wisata Bukit Gonting difoto pada Jumat, 31 Maret 2023. Lokasi sepeda motor Bripka Arfan (markah 1) terlihat dari jalan. Lokasi mayatnya ditemukan (markah 2) terhalang batu besar. (Foto

Sipalangnamora dan Datu Tambun

Riwayat Raja Sipalangnamora, nenek moyang marga Gultom, dan kisah salah satu putranya, Datu Tambun, pernah saya tulis bersama dengan wartawan Ramses Simanjuntak (almarhum) dalam dua artikel berjudul “Sipalangnamora dan Lima Kendi” serta “Sipalangnamora yang Kaya, Datu Tambun yang Sakti” dalam tabloid Pos Roha pada Juni 2015. Sebagian isi kedua tulisan itu diterbitkan ulang di Batak Raya seperti berikut. Keturunan Raja Sipalangnamora Gultom menziarahi pusara Sipalangnamora dan keempat putranya di Onanrunggu, Samosir, pada 2015, dan kemudian membangun kuburan leluhur mereka itu. (Foto: tabloid Pos Roha/reproduksi) Kata batak , dengan huruf b kecil, dalam ragam bahasa sastra memiliki makna ‘petualang’ atau ‘pengembara’, dan kata turunan membatak berarti ‘bertualang’ atau ‘mengembara’. Klan besar Gultom juga melanglang hingga beranak pinak di pelbagai wilayah, seperti halnya marga Batak Toba yang lain. [Baca juga: Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak