Simanindo, Batak Raya — Toilet di dalam gedung megah Pelabuhan Ferry Ambarita di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, ternyata tidak berfungsi. Para calon penumpang kapal feri yang membeli tiket di sana tidak bisa menggunakan toilet yang terdapat di dalam gedung yang baru dibangun itu. Pintu toilet masih terkunci, seperti yang dilihat Batak Raya pada 4 Mei 2022.
![]() |
Tempat pembelian tiket di Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir. (Foto: Hayun Gultom) |
Oleh karena itu, calon penumpang kapal harus mendatangi rumah warga atau warung di sekitar pelabuhan untuk menumpang buang air.
Menurut Eron Sigiro, petugas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), gedung Pelabuhan Ambarita belum diresmikan dan belum diserahterimakan sehingga tidak ada yang bertanggung jawab mengurus fasilitas di dalamnya. “Lampu saja saya tidak tahu siapa yang membayar, apakah pemborong atau pemerintah. Kalau listrik padam, genset pun tidak ada di sini,” katanya kepada Batak Raya.
Menurut pantauan Batak Raya, selama masa libur Lebaran tahun ini pengguna kapal feri di Pelabuhan Ambarita sangat ramai. Bahkan, mereka mesti sabar mengantre selama berjam-jam, seperti yang dialami oleh seorang penumpang, pria bermarga Saragih dari Kota Pematangsiantar.
![]() |
Mobil mengantre di sepanjang jalan menuju ke Pelabuhan Ambarita. (Foto: Hayun Gultom) |
Dia mengendarai mobil untuk berlibur bersama dengan keluarganya ke Samosir. Dalam perjalanan pulang, sejak pukul 08.00 mobilnya sudah mengantre di jalan menuju ke Pelabuhan Ambarita, dan baru bisa menyeberang sekitar pukul 13.00.
Meskipun begitu, menurut dia, sekarang sudah jauh lebih baik daripada dulu, ketika hanya ada satu kapal feri di Kabupaten Samosir. “Kalau sekarang sudah ada pilihan, karena ada beberapa pelabuhan feri di Samosir,” katanya.