Langsung ke konten utama

REI Sumut Membantu 2 Gereja Katolik di Samosir

Pangururan, Batak Raya — Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Provinsi Sumatra Utara memberikan bantuan untuk Gereja Katolik Santo Martinus, Siambalo, dan Gereja Katolik Pandumpasan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Pengurus REI Sumut (tiga orang berkemeja putih) menyerahkan bantuan di Gereja Katolik Pandumpasan, Pangururan, Samosir, didampingi Siska Ambarita (kanan). (Foto: dokumentasi Gereja Katolik Pandumpasan)

Menurut Ketua Dewan Pastoral Gereja Santo Martinus, Berman Manullang, DPD REI Sumut menyerahkan bantuan berupa perangkat sistem audio itu pada hari Minggu, 22 Januari 2023.

Atas bantuan tersebut, dia mengucapkan terima kasih kepada DPD REI Sumut. “Saya juga berterima kasih kepada Bu Siska, karena komunikasinya dengan pihak REI sehingga kami mendapat bantuan itu,” katanya kepada Batak Raya di Pangururan, 24 Januari 2023.

Siska Ambarita, anggota DPRD Kabupaten Samosir dari PDI Perjuangan, yang diwawancarai secara terpisah, mengatakan kepada Batak Raya bahwa DPD REI Sumut juga telah memberikan bantuan perangkat sistem audio untuk Gereja Katolik Pandumpasan, Kecamatan Pangururan.

Selain itu, kata Siska, pengurus REI Sumut berjanji akan menyerahkan bantuan kursi ke Gereja Katolik Pandumpasan, karena gereja tersebut memiliki hanya 50 kursi sehingga sebagian jemaat terpaksa menggunakan tikar pada saat ibadah.

Atas kepedulian DPD REI Sumut terhadap gereja di Kabupaten Samosir ini, Siska Ambarita pun mengucapkan terima kasih. “Bantuan itu semua dari DPD REI. Saya hanya perpanjangan komunikasi pihak gereja dengan DPD REI,” katanya. ❑

iklan

iklan

Postingan populer dari blog ini

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Sipalangnamora dan Datu Tambun

Riwayat Raja Sipalangnamora, nenek moyang marga Gultom, dan kisah salah satu putranya, Datu Tambun, pernah saya tulis bersama dengan wartawan Ramses Simanjuntak (almarhum) dalam dua artikel berjudul “Sipalangnamora dan Lima Kendi” serta “Sipalangnamora yang Kaya, Datu Tambun yang Sakti” dalam tabloid Pos Roha pada Juni 2015. Sebagian isi kedua tulisan itu diterbitkan ulang di Batak Raya seperti berikut. Keturunan Raja Sipalangnamora Gultom menziarahi pusara Sipalangnamora dan keempat putranya di Onanrunggu, Samosir, pada 2015, dan kemudian membangun kuburan leluhur mereka itu. (Foto: tabloid Pos Roha/reproduksi) Kata batak , dengan huruf b kecil, dalam ragam bahasa sastra memiliki makna ‘petualang’ atau ‘pengembara’, dan kata turunan membatak berarti ‘bertualang’ atau ‘mengembara’. Klan besar Gultom juga melanglang hingga beranak pinak di pelbagai wilayah, seperti halnya marga Batak Toba yang lain. [Baca juga: Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Pangaribuan, Batak Raya—Miranda Swaray Goeltom, yang lebih dikenal dengan nama Miranda Gultom, 73 tahun, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, bercerita tentang adanya orang Batak yang malu memakai marganya. Dia juga mengimbau generasi muda Batak agar bekerja menjadi petani, dan jangan semata-mata mengejar gelar kesarjanaan atau menjadi pejabat. Miranda Gultom (kiri) dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam acara Punguan Raja Urang Pardosi di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Raidon Gultom) Pesan itu disampaikan Miranda, perempuan Batak yang berhasil menjadi profesor ekonomi di Universitas Indonesia, ketika berpidato mewakili pihak boru dalam acara pelantikan pengurus Punguan Raja Urang Pardosi (Datu Tambun), sebuah organisasi marga Gultom, di Desa Parlombuan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, 29 Juli 2022. Sebelum berbicara tentang kedua topik tersebut, marga Batak dan gelar akademis, Miranda terlebih dahulu mengata