Langsung ke konten utama

Pilipus Pandiangan: DPRD Samosir Bukan Anak Buah Bupati

PANGURURAN, Batak Raya—Dalam rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Samosir, legislator Pilipus Pandiangan dari Fraksi PDI Perjuangan mengecam Bupati Vandiko Gultom. Wakil rakyat itu menyebut Bupati telah menghina anggota DPRD Samosir di depan masyarakat luas.

Pilipus Pandiangan (berdiri) membacakan tanggapan umum perorangan di kantor DPRD Samosir. (Foto: Hayun Gultom)

Ketika Pilipus Pandiangan membacakan pendapatnya dalam tanggapan umum perorangan pada sidang paripurna rancangan peraturan daerah tentang pajak dan retribusi di kantor DPRD Kabupaten Samosir pada Selasa, 7 November 2023, anggota DPRD Magdalena Sitinjak sempat melakukan interupsi. Namun, pemimpin rapat Nasip Simbolon menolak interupsi itu.

“Silakan dilanjutkan,” kata Nasip kepada Pilipus.

Semua peserta rapat serius mendengarkan kecaman Pilipus. Bupati Samosir, Vandiko Gultom, yang semula menunduk melihat kertas di mejanya, bersandar pada kursinya dan menatap Pilipus yang tengah berdiri di podium.

Berikut kutipan pidato Pilipus Pandiangan yang mengkritik Bupati Samosir:

Saudara Bupati dalam melakukan kegiatan berkantor di desa, atau yang disebut Bunga Desa, perlu saya tegaskan bahwa kami DPRD tidak antipati terhadap kegiatan itu. Namun saya sebagai anggota DPRD dari Fraksi PDIP merasa miris mendengar ucapan Bupati yang viral di media sosial. Di saat Saudara berkantor di Desa Lumban Suhisuhi Toruan, berbicara tentang kebutuhan masyarakat akan sirtunisasi, kerap kali Bupati mengatakan ada pihak yang menghalangi program sirtunisasi.

Kami Fraksi PDIP tidak anti, apalagi menghalangi, program sirtunisasi. Tetapi fungsi kami mengawasi berjalannya program pembangunan supaya sesuai dengan regulasi menyangkut sumber sirtu, izin galian, dan pemanfaatannya.

Saya merasa tersinggung ucapan Bupati yang dengan jelas, dengan tegas dan lantang, mengatakan di depan publik, “Inilah Dewan yang menginginkan pembangunan, mendukung pembangunan, yang jelas yang hadir di sini sudah kita tahu. Yang tidak hadir di sini tidak mendukung pembangunan.”

Saudara Bupati menuduh anggota Dewan yang tidak hadir di Bunga Desa itu, termasuk saya, adalah anggota Dewan yang tidak mendukung pembangunan.

Perlu saya jelaskan kepada Saudara Bupati di ruang paripurna ini untuk lebih memahami tugas dan fungsi bupati dan tugas fungsi DPRD. Kami sebagai DPRD tidak diwajibkan menghadiri setiap kegiatan bupati. Kami anggota DPRD bukan anak buah bupati. Kami tidak harus mengikuti ke mana pun bupati pergi, apalagi sampai mengekor.

Perlu Saudara Bupati tahu, mana tahu selama ini tidak tahu, bahwa kami di DPRD ini ada aturan dalam bertugas sesuai dengan fraksi atau komisi masing-masing. Eksekutif dan legislatif memiliki kantor yang berbeda, memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Kalau Bupati masih menghormati lembaga DPRD ini, tolong jelaskan apa maksud Saudara mengatakan yang tidak hadir di Bunga Desa itu tidak mendukung pembangunan. Ucapan Saudara itu saya anggap sebagai penghinaan pada lembaga ini dan mengandung unsur ujaran kebencian kepada beberapa anggota Dewan.

Saya perlu menyampaikan kepada Bupati, mungkin ada saja anggota Dewan yang selalu mengikuti Bupati ke mana pun Bupati pergi oleh karena kepentingan politik dan yang lainnya. Tegas saya katakan bahwa itu bukan kewajiban sebagai anggota DPRD, karena anggota Dewan bukan ajudan Anda sebagai bupati.

Saya Pilipus Pandiangan sebagai anggota Fraksi PDIP mengecam keras ucapan Bupati yang menghina dan memfitnah anggota Dewan yang tidak hadir di acara Bunga Desa.

Saya meminta kepada Saudara Bupati untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada seluruh anggota Dewan yang telah dituduh tidak mendukung pembangunan. Saya juga meminta Bupati untuk menghentikan praktik-praktik politik yang tidak sehat, seperti memberikan perlakuan istimewa kepada anggota Dewan yang dianggap loyal karena selalu mengikuti Bupati ke mana pun pergi.

* * *

Pada petang hari Rabu, 8 November 2023, rapat paripurna dilanjutkan dengan nota jawaban Bupati Samosir atas tanggapan perorangan anggota DPRD sehari sebelumnya. Namun, saat membacakan nota jawabannya yang singkat, Bupati Vandiko Gultom sama sekali tidak menjawab kritik Pilipus Pandiangan tersebut. Bupati juga tidak minta maaf seperti yang ditagih oleh Pilipus.

Sebelum rapat paripurna diskors, Pilipus menginterupsi. “Memang benar kita membahas ranperda. Tetapi namanya pandangan umum perorangan, memberikan pendapat hal yang umum di luar apa yang sedang dibahas. Saya kurang puas atas jawaban Bupati, karena tidak menjawab pertanyaan siapa yang hadir di Bunga Desa itulah yang mendukung pembangunan, sedangkan yang tidak hadir tidak mendukung pembangunan,” katanya. ❑

Postingan populer dari blog ini

Freddy Situmorang dan Andreas Simbolon Sudah Bersiap Mendaftar ke KPU Samosir

Pangururan, BATAK RAYA—Bakal calon Bupati Samosir, Freddy Lamhot Situmorang (berusia 35 tahun), dan bakal calon wakil bupati Andreas Bolivi Simbolon (27 tahun), sudah bersiap untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, guna mengikuti pilkada pada 27 November 2024. Bakal calon Bupati Samosir, Freddy Situmorang (kiri), dan calon wakil bupati Andreas Simbolon. (Foto: tim Energi Baru) Jhony Naibaho , ketua tim pemenangan Freddy-Andreas, pasangan yang memiliki slogan “Energi Baru”, mengatakan segalanya sudah dipersiapkan dengan matang untuk pendaftaran ke kantor KPU Samosir pada Rabu, 28 Agustus 2024. “Yang pertama, tentunya rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Demokrat. Persyaratan lain yang diperlukan untuk pendaftaran juga sudah kami siapkan,” kata Jhony kepada Batak Raya di posko Energi Baru di Pangururan, Senin, 26 Agustus. Menurut sekretaris tim Energi Baru, Jabiat Sagala, pada hari Rabu nanti ribuan orang angg

Jika Freddy Situmorang Jadi Bupati, Rapidin “Menggiring Anggaran” ke Samosir

ADVERTORIAL—Bakal calon Bupati Samosir dari PDIP Freddy Paulus Situmorang akan berpasangan dengan Andreas Bolivi Simbolon. Anggota DPR terpilih Rapidin Simbolon akan membantu Freddy dengan APBN dan APBD Sumut. Regu penggerak pemilih Freddy Situmorang dikukuhkan di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, 14 Juli. (Foto: Energi Baru Samosir) Sudah menjadi rahasia umum, selama ini banyak bupati dan wali kota di Indonesia yang tidak bisa maksimal membangun daerahnya karena kesulitan memperoleh anggaran pembangunan dari APBN. Kepala daerah mesti punya kemampuan melobi kementerian, antara lain melalui pengaruh politik anggota DPR. Inilah salah satu keunggulan Freddy Situmorang, yang punya slogan “energi baru”, dibandingkan kandidat lainnya. Dia sudah mendapat dukungan penuh dari politikus nasional Rapidin Simbolon, anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029, yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatra Utara. Sokongan penuh Rapidin ini dia ucapkan sendiri ketika menghadiri pengukuhan

Verisa Sinaga Terkakak-kakak Ditanya “Nikah karena Kecelakaan?”

Pangururan, BATAK RAYA—Verisa Sinaga, istri Freddy Situmorang, memaklumi suaminya selaku calon Bupati Samosir sudah menjadi “milik publik”, sehingga dia dan Freddy mesti siap dikritik dan ditanyai soal rekam jejak kehidupan mereka. Namun, khusus soal anaknya, yang masih di bawah umur, Verisa menjaga privasi. Verisa Sinaga (berbaju putih) menghadiri perayaan hari ulang tahun beberapa anggota Koalisi Wanita Samosir yang lahir pada bulan September. (Foto: Kita Samosir) Dalam wawancara profil dengan Batak Raya pada 28 September 2024 di Pangururan, perempuan berusia 33 tahun itu menceritakan riwayat hidupnya secara gamblang. Dia menjawab semua pertanyaan dengan santai. Bahkan, berkali-kali dia tertawa terbahak-bahak sewaktu Batak Raya mengajukan pertanyaan pancingan. Verisa Sinaga merupakan anak sulung dari empat bersaudara dengan orang tua yang kehidupan sosial dan ekonominya amat mapan. Di rumah orang tuanya di Bekasi, segala urusan rumah tangga, dari memasak hingga menyetrika baju, dik