Langsung ke konten utama

Freddy Situmorang kepada Jhony Naibaho: Kita Gas Pol, Rem Blong

PANGURURAN, BATAK RAYA — Jhony Naibaho menjadi ketua tim sukses Freddy Paulus Situmorang, bakal calon Bupati Samosir pada pilkada 2024. Awalnya Freddy diduga cuma “cek ombak”, tapi sekarang “sudah berselancar di atas ombak.”

Dari kiri: Mangoloi Sinaga, Jhony Naibaho, Freddy Situmorang, Ebenezer Situmorang, dan Jabiat Sagala. FOTO: HAYUN GULTOM

Bakal calon Bupati Samosir yang sudah mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan, Freddy Situmorang, mengukuhkan Jhony Naibaho sebagai ketua tim pemenangan tingkat kabupaten, Selasa, 18 Juni 2024, di Hotel Hadorassa, Desa Buntumauli, Kecamatan Sitiotio.

Jhony Naibaho adalah politikus senior PDIP yang disegani karena idealisme dan integritasnya yang jauh dari sifat koruptif. Dia juga mantan ketua DPRD Samosir dan mantan anggota DPRD Toba Samosir.


Dalam acara pelantikan itu, Freddy langsung memberi tugas kepada Jhony agar segera membentuk tim pemenangan di setiap desa yang ada di seluruh kecamatan se-Kabupaten Samosir, bahkan hingga tingkat dusun.

Freddy Situmorang, bakal calon Bupati Samosir yang sejauh ini paling gencar bersosialisasi dengan masyarakat, meminta ketua dan anggota tim suksesnya agar langsung bekerja secara serius, dan jangan setengah hati. “Sekarang kita gas pol, rem blong,” katanya.

Ungkapan kiasan “gas pol, rem blong” menunjukkan Freddy amat percaya diri bakal diusung PDIP untuk bertarung dalam pilkada 2024. Barangkali itu karena Ketua DPD PDIP Sumatra Utara, Rapidin Simbolon, di hadapan ribuan warga di Pangururan baru-baru ini mengatakan optimismenya bahwa Freddy akan mengalahkan petahana Vandiko Gultom pada pemilu Bupati Samosir nanti.

Pesan Freddy “kita gas pol, rem blong” itu juga dimaknai oleh ketua tim suksesnya, Jhony Naibaho, sebagai bantahan atas dugaan sejumlah pihak bahwa Freddy hanya “mengecek ombak”, tidak serius menjadi kandidat bupati. Sekarang terbukti, kata Jhony, Freddy dan tim suksesnya sudah “sedang berselancar di atas ombak.”

Jhony pun menyanggupi perintah Freddy Situmorang untuk segera membentuk tim sukses di seluruh desa se-Samosir. Maka itu, dia meminta kepercayaan penuh dari Freddy.

“Tolong berikan saya kebebasan memilih orang-orang yang layak menurut saya untuk memenangkan Freddy Paulus Situmorang,” kata Jhony. “Masukan boleh, tapi intervensi jangan.”

Sementara itu, untuk sesama aktivis politik yang akan membantu dia dalam timnya, Jhony Naibaho mengatakan:

“Kita pastikan tidak ada kekecewaan dalam tim kita. Hanya satu yang mungkin membuat kita kecewa terhadap Freddy Situmorang, yaitu jika nanti terpilih jadi bupati, [dia] tidak merealisasi janji politiknya. [Seandainya begitu], mari kita kecewa bersama-sama, dan saya di depan [untuk memprotes Freddy].”

Jhony juga berpesan agar mereka tidak lagi menelepon Freddy untuk urusan pemenangan, karena takmungkin Freddy melayani panggilan telepon satu demi satu di tengah padatnya jadwal kerja politik Freddy.

“Sekarang saya sudah dikukuhkan menjadi ketua. Kalau ada yang perlu, hubungi saya. Jangan lagi menelepon-nelepon Freddy,” katanya. ❑

Postingan populer dari blog ini

Jejak Jahat Hayun Gultom

Yang empunya tabloid Batak Raya , Hayun Gultom, pernah menjadi wartawan bedebah dan aktivis bajingan. Dalam sakunya ada jutaan rupiah uang tutup mulut dari pejabat bejat, tetapi dia mesti meminjam Rp200 ribu duit halal untuk membeli susu bagi anaknya. Dia berupaya agar terbebas dari simpul mati kemunafikan kaum “maling berteriak maling” di dunia aktivisme dan jurnalisme. ⸻⸻ Peringatan: karya tulis jurnalistik yang berupa memoar ini amat panjang sehingga Anda perlu waktu senggang untuk menakliknya dengan tenang.  Kalau Anda taksetuju dengan laku lancung oknum aktivis dan jurnalis pemeras, sebarkanlah tulisan ini kepada publik lewat Facebook, grup WhatsApp, dsb. Hayun Gultom duduk beristirahat dalam perjalanan turun di Gunung Pusuk Buhit di Kabupaten Samosir, 2013. (Foto: arsip Koran Toba ) Suatu malam pada Maret 2016 Hayun Gultom singgah di tempat saya di Balige, Kabupaten Toba, dalam perjalanan dari Kabupaten Samosir menuju ke Kabupaten Tapanuli Utara. Sembari minum kopi, kami pun ...

Marga Nainggolan Parhusip Mendoakan Freddy Situmorang

Nainggolan, BATAK RAYA—Sekitar seribu orang marga Nainggolan Parhusip berdoa untuk Freddy Situmorang, bakal calon Bupati Samosir yang berpasangan dengan Andreas Simbolon. Klan besar Nainggolan Parhusip adalah tulang (paman) Freddy dari pihak marga ibunya, Siregar. Keluarga marga Nainggolan Parhusip memberangkatkan Freddy Situmorang sebagai kandidat Bupati Samosir dalam upacara adat di Huta Godang, Desa Nainggolan, Kecamatan Nainggolan, 22 Agustus. FOTO: HAYUN GULTOM Sebuah upacara dilangsungkan di perkampungan marga Nainggolan Parhusip di Huta Godang, Desa Nainggolan, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Kamis, 22 Agustus 2024, untuk mendoakan Freddy Situmorang sebagai kandidat Bupati Samosir dalam pilkada 2024 nanti. Upacara adat Batak ini dihadiri oleh ayah dan ibu Freddy, yaitu Maringan Situmorang dan Hermina boru Siregar. Menurut silsilah marga, Nainggolan Parhusip adalah tulang atau paman bagi Freddy, karena adanya perjanjian di antara marga Siregar Silali dengan Nainggolan Pa...

Mantan Ketua DPRD yang Miskin dan Banyak Utang

Jhony Naibaho konsisten menjaga muruah PDI Perjuangan. Megawati golput, dia pun ikut golput. Sepuluh tahun sebagai wakil rakyat, dia teguh pada idealisme demi pesan ibunya “ sotung dijaloho jambar sian toru ni rere .” Diejek bodoh karena taksuka menyelewengkan jabatan untuk mencari harta, tapi “sedikit pun saya tidak menyesal.” Dia berpesan agar bendera PDIP dipasang kelak pada peti matinya. Jhony Naibaho menghadiri perayaan HUT ormas KoMPaS di Pangururan, Jumat pekan lalu. FOTO: JARAR SIAHAAN Pemimpin redaksi Batak Raya , Hayun Gultom , duduk dengan saya di warung di seberang markas Polres Samosir di Pangururan, Selasa, 4 Juni 2024. Beberapa menit kemudian, orang yang kunantikan datang: Jhony Naibaho, politikus berusia 62 tahun, yang kali terakhir bersemuka denganku sekitar sepuluh tahun silam. Kami berdua pun berjabat tangan dan baku peluk. Lalu kami duduk dan berbasa-basi sekejap, saling menanya keberadaan kawan-kawan lama. Tidak lama berselang, saya berdiri untuk membeli satu bungk...