Langsung ke konten utama

Bupati Samosir Minta BPBD Mengantisipasi Daerah Rawan Bencana

Pangururan, Batak Raya — Bupati Samosir, Vandiko Gultom, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir untuk memetakan daerah-daerah rawan bencana dan menyiapkan langkah antisipatif. Secara khusus untuk transportasi Danau Toba, Bupati mengimbau supaya semua instansi terkait saling berkoordinasi dan menyiapkan tim SAR serta kapal patroli.

Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam rapat koordinasi di kantor Polres Samosir. (Foto: Diskominfo Samosir) 

Arahan tersebut disampaikan Bupati Samosir dalam rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat Toba 2022 yang berlangsung di aula Wira Pinandita di gedung Polres Samosir di Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, Selasa, 19 April 2022. Rapat yang dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Samosir ini dibuka secara virtual oleh Kapolda Sumut, Irjenpol Panca Putra Simanjuntak, dalam rangka membahas masalah keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menyambut hari raya Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijriah.

Dalam rapat itu Bupati Vandiko Gultom juga meminta seluruh jajaran Pemkab Samosir memberikan pelayanan terbaik dalam menyambut wisatawan yang berkunjung ke Samosir. Dia memerintahkan tenaga kesehatan dan petugas vaksinasi supaya berada di pintu-pintu masuk utama ke Kabupaten Samosir.

Untuk menjaga stok dan harga bahan pangan, katanya, Dinas Nakerkoperindag agar terus memantau di lapangan. Jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga, aparat di Samosir diminta supaya langsung berkoordinasi dengan instansi terkait di provinsi.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Samosir, Bupati meminta pemilik dan pengelola tempat wisata dan hotel untuk menyiapkan sarana cuci tangan dan spanduk imbauan agar para pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan.

Dalam rapat koordinasi ini Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon, menjelaskan potensi kerawanan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyambut perayaan Idulfitri di Kabupaten Samosir. Dia mengatakan polisi akan membuat tiga pos pengamanan dan tujuh pos pelayanan dengan melibatkan 150 personel Polres Samosir.

// Sumber berita: siaran pers Dinas Kominfo Kabupaten Samosir

Postingan populer dari blog ini

Membongkar Kejanggalan Berita Polisi dan Forensik “Bripka Arfan Saragih Bunuh Diri”

LAPORAN MENDALAM, BATAK RAYA—Polisi merilis informasi bahwa Bripka Arfan Saragih mati bunuh diri dengan minum sianida terkait dengan kasus korupsi miliaran rupiah di Samsat Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. Batak Raya menelaah keterangan polisi dan dokter autopsi, juga penjelasan ahli forensik digital, kemudian melakukan penelusuran dan verifikasi ke pelbagai pihak. Hasilnya, beberapa informasi versi aparat patut dicurigai karena mengandung kejanggalan, yang bisa mengarah ke dugaan pengacara keluarga Arfan bahwa polisi berusia 36 tahun itu sengaja dibunuh untuk memutus mata rantai pengungkapan kasus korupsi sejak 2018 di Samsat Pangururan. Berikut hasil reportase mendalam Batak Raya , yang boleh Anda bagikan ke media sosial, atau dikutip ke media siber. Selamat membaca. Tempat kejadian perkara di objek wisata Bukit Gonting difoto pada Jumat, 31 Maret 2023. Lokasi sepeda motor Bripka Arfan (markah 1) terlihat dari jalan. Lokasi mayatnya ditemukan (markah 2) terhalang batu besar. (Foto

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Perjuangan Ibu Tristan Melawan Kejahatan Guru

Sitiotio, Batak Raya — Ketika masih berumur satu bulan, Tristan Tamba pernah berak darah, dan sejak saat itu hingga sekarang dia sering jatuh sakit. Kini Tristan sudah duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 14 di Desa Janji Maria, Kecamatan Sitiotio , Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara. Namun, belakangan ini dia tidak mau masuk sekolah karena sangat takut melihat wali kelasnya yang jahat. Heddi Maulina Hutabarat menangis saat diwawancarai wartawan di Kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir. (Foto: Hayun Gultom) Ibu Tristan, Heddi Maulina Hutabarat (33 tahun), yang tinggal di Dusun Dua, Desa Janji Maria, dari jauh hari sudah memberi tahu guru-guru di sekolah itu bahwa anaknya sakit-sakitan. Bahkan, saat mendaftarkan Tristan di kelas 1, Heddi telah mewanti-wanti para guru agar maklum apabila tiba-tiba Tristan absen karena sakit atau dibawa berobat. Untunglah gurunya bisa memahami kondisi kesehatan Tristan. Selama duduk di kelas 1 hingga kelas 2, Tristan benar-benar diperhatik