Langsung ke konten utama

Kabupaten Toba Bisa Jadi Lokasi Formula 1 Boat Race

Balige, Batak Raya — Wilayah Danau Toba di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, layak menjadi salah satu opsi lokasi penyelenggaraan Formula 1 Boat Race (F1 H2O). Untuk itu, pejabat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan tiga orang dari Union Internationale Motonautique (UIM) datang melakukan survei ke Kabupaten Toba.

Tim Kemenparekraf dan Union Internationale Motonautique berfoto setelah rapat dengan pejabat Pemkab Toba. (Foto: Tito, Diskominfo Toba)

Mereka juga menemui pejabat Pemkab Toba untuk membicarakan hal tersebut pada 21 April 2022. Dalam rapat yang berlangsung di rumah dinas Bupati Toba itu turut hadir, antara lain, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Berkelanjutan Kemenko Marves, Kosmas Harefa, dan Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Augus Sitorus.

Formula 1 Boat Race, atau Formula-1 Air, merupakan kompetisi balap perahu motor tingkat internasional yang diselenggarakan oleh UIM, yang berpusat di Monako.

Menurut Kosmas Harefa, tim dari UIM datang ke Kabupaten Toba untuk melihat kesiapan tempat dan fasilitas infrastruktur pendukung, seperti fasilitas keamanan, ketersediaan bahan bakar, dan hotel. Dari hasil pembicaraan dengan Pemkab Toba, pihaknya menyimpulkan Formula-1 Air layak dilaksanakan di Kabupaten Toba, yang akan berlangsung Februari 2023.

Selain ke Kabupaten Toba, tim UIM juga berkunjung ke Kabupaten Simalungun untuk maksud yang sama.

// Sumber berita: siaran pers Rikardo Simamora, Dinas Kominfo Toba

iklan

iklan

Postingan populer dari blog ini

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Sipalangnamora dan Datu Tambun

Riwayat Raja Sipalangnamora, nenek moyang marga Gultom, dan kisah salah satu putranya, Datu Tambun, pernah saya tulis bersama dengan wartawan Ramses Simanjuntak (almarhum) dalam dua artikel berjudul “Sipalangnamora dan Lima Kendi” serta “Sipalangnamora yang Kaya, Datu Tambun yang Sakti” dalam tabloid Pos Roha pada Juni 2015. Sebagian isi kedua tulisan itu diterbitkan ulang di Batak Raya seperti berikut. Keturunan Raja Sipalangnamora Gultom menziarahi pusara Sipalangnamora dan keempat putranya di Onanrunggu, Samosir, pada 2015, dan kemudian membangun kuburan leluhur mereka itu. (Foto: tabloid Pos Roha/reproduksi) Kata batak , dengan huruf b kecil, dalam ragam bahasa sastra memiliki makna ‘petualang’ atau ‘pengembara’, dan kata turunan membatak berarti ‘bertualang’ atau ‘mengembara’. Klan besar Gultom juga melanglang hingga beranak pinak di pelbagai wilayah, seperti halnya marga Batak Toba yang lain. [Baca juga: Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Pangaribuan, Batak Raya—Miranda Swaray Goeltom, yang lebih dikenal dengan nama Miranda Gultom, 73 tahun, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, bercerita tentang adanya orang Batak yang malu memakai marganya. Dia juga mengimbau generasi muda Batak agar bekerja menjadi petani, dan jangan semata-mata mengejar gelar kesarjanaan atau menjadi pejabat. Miranda Gultom (kiri) dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam acara Punguan Raja Urang Pardosi di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Raidon Gultom) Pesan itu disampaikan Miranda, perempuan Batak yang berhasil menjadi profesor ekonomi di Universitas Indonesia, ketika berpidato mewakili pihak boru dalam acara pelantikan pengurus Punguan Raja Urang Pardosi (Datu Tambun), sebuah organisasi marga Gultom, di Desa Parlombuan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, 29 Juli 2022. Sebelum berbicara tentang kedua topik tersebut, marga Batak dan gelar akademis, Miranda terlebih dahulu mengata