Langsung ke konten utama

Pemkab Toba Beroleh WTP 6 Kali Berturut-turut

Medan, Batak Raya — Pemerintah Kabupaten Toba untuk yang keenam kali secara berturut-turut menerima penilaian “wajar tanpa pengecualian” (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2021.

Bupati Toba menerima penilaian “wajar tanpa pengecualian” (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI. (Foto: Tito, Diskominfo Toba)

Penilaian WTP tersebut diterima oleh Bupati Toba, Poltak Sitorus, bersama dengan Ketua DPRD Kabupaten Toba, Effendi Napitupulu, dari Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Sumut di Medan, 22 April 2022. Selanjutnya Pemkab Toba akan memanfaatkan waktu selama 60 hari untuk menyelesaikan sejumlah catatan yang diberikan BPK.

Menurut Bupati Poltak Sitorus, WTP bukanlah tujuan akhir Pemkab Toba yang dipimpinnya, melainkan bagaimana menyejahterakan masyarakat Kabupaten Toba. Bupati juga meminta agar aparatur Pemkab Toba lebih serius lagi menangani Sistem Pengawasan Internal yang ada di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).

// Siaran pers Rikardo Simamora, Dinas Kominfo Kabupaten Toba

Postingan populer dari blog ini

Pendukung Vandiko kepada Istri Freddy: Takada yang Pasti, Semua Bisa Berubah

Pangururan, BATAK RAYA—Verisa boru Sinaga, istri bakal calon bupati Freddy Situmorang, berjumpa dengan kaum ibu pendukung bupati petahana Vandiko Gultom di Water Front, Pangururan, Kabupaten Samosir. Mereka mengobrol dengan akrab dan berjoget bersama-sama. Verisa Sinaga (kedua dari kanan) dan para pendukung Vandiko Gultom, termasuk Mak Bintang (tengah), menunjukkan simbol politik yang berbeda dengan jari tangan. FOTO: HAYUN GULTOM Sejak Minggu sore, 15 September 2024, lalu lintas di sepanjang jalan raya objek wisata tirta Water Front di Pangururan sudah macet, terutama karena esoknya, Senin, juga hari libur. Seorang ibu warga Pangururan, yakni Mak Arta, bersama dengan Verisa Sinaga dan tiga perempuan lain memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke Water Front. Mereka sengaja meninggalkan mobilnya di parkiran Hotel Dainang. “Kita lebih baik jalan kaki daripada naik mobil,” kata salah satu dari mereka. Malam itu, pukul 20.00, Water Front sudah ramai oleh pengunjung yang ingin menonton atra

Terbukti Bupati Vandiko Membohongi Warga Samosir

Saya sudah enggan menerbitkan berita baik tentang Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam satu tahun terakhir, jangan sampai publik menuduh Batak Raya memfasilitasi kebohongan Bupati. kolom opini oleh Hayun Gultom Penulis, Hayun Gultom (tengah), dalam sebuah aksi unjuk rasa pada 2023. FOTO: JARAR SIAHAAN Empat tahun lalu, banyak warga Kabupaten Samosir yang percaya akan janji muluk-muluk Vandiko Gultom sebagai calon Bupati Samosir. Salah satunya aktivis politik Mangoloi Sinaga. Pada masa kampanye, Vandiko mengatakan, antara lain, apabila dia terpilih menjadi bupati, dalam satu tahun dia akan membangun jalan umum di seluruh Samosir hingga mulus, termasuk jalan desa. Mangoloi Sinaga, yang waktu itu menjadi konsultan pemenangan Vandiko, percaya akan janji kampanye tersebut karena ayah Vandiko, Ober Gultom, adalah pensiunan pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Meskipun terdengar bombastis, tapi kami percaya saat itu,” kata Mangoloi Sinaga, yang kini menjadi konsu

Wakil Bupati Samosir: Kalau Saya Jawab, Bungkam Semua, Pasti!

Pangururan, Batak Raya — “Rencana kerja tahunan PUPR itu ada enggak long beach ? Itu yang perlu diketahui. Tapi, kebetulan Kepala Dinas PUPR tidak hadir,” kata Wakil Bupati Samosir, Martua Sitanggang, saat mulai menjawab pertanyaan para wartawan dalam jumpa pers di aula kantor Bupati Samosir di Jalan Rianiate, Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, 26 April 2022. Dari kiri, Bupati Vandiko Gultom, Wakil Bupati Martua Sitanggang, dan Pj. Sekda Hotraja Sitanggang dalam acara jumpa pers. (Foto: Hayun Gultom) Berikut jawaban Wakil Bupati Samosir selengkapnya yang dicatat oleh Batak Raya. Ada RPJMD, ada lagi kerja tahunan. Seluruh SKPD ada itu. Perencanaan yang baik itu pasti hasilnya baik. Tetapi, kalau perencanaan itu sembrono, hasilnya pun tidak akan baik. Bisa catat itu. Jadi, masalah long beach itu, sepuluh program prioritas Kabupaten Samosir, ada memang di situ peningkatan pariwisata. Cuma, detailnya setiap tahun anggaran harus dibedah di seluruh SKPD. Adakah itu? Ini