Langsung ke konten utama

Penuntutan atas Dompak Sitorus dan Rommel Tua Sitorus Dihentikan Kejari Toba Samosir

Balige, Batak Raya — Kepala Kejaksaan Negeri Toba Samosir, Baringin, menyerahkan surat ketetapan penghentian penuntutan (SKP2) kepada Dompak Sitorus dan Rommel Tua Sitorus sebagai upaya mencapai keadilan restoratif.

Dua warga penerima SKP2 (memegang surat) berfoto bersama Kajari dan Wakil Bupati Toba. (Foto: Sukarmen Saragih via Diskominfo Toba)

Kajari menyerahkan SKP2 kepada kedua orang warga Silamosik II, Kecamatan Bonatualunasi, itu dengan disaksikan Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak, di kantor Kejari Toba Samosir di Balige, 14 April 2022.

Menurut Kajari Baringin, Dompak Sitorus dan Rommel Tua Sitorus terlibat perkara perusakan pohon. Mereka diperkarakan secara hukum oleh Pordin Sirait, penduduk Desa Nalela, Kecamatan Porsea.

Dalam penyerahan SKP2, ketiga warga Kabupaten Toba itu bersedia menandatangani surat perdamaian. Dengan demikian, perkara hukum di antara mereka sudah selesai dan tidak akan diteruskan ke pengadilan.

Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak, mendukung program keadilan restoratif yang dilakukan Kejari Toba Samosir ini. “Kalau masih ada perkara lain yang bisa diselesaikan dengan program ini, Pemkab dan jajaran di seluruh kecamatan siap bersinergi bersama pihak Kejari,” katanya.

// Sumber berita: Rikardo Simamora di Diskominfo Kabupaten Toba

Postingan populer dari blog ini

Terbukti Bupati Vandiko Membohongi Warga Samosir

Saya sudah enggan menerbitkan berita baik tentang Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam satu tahun terakhir, jangan sampai publik menuduh Batak Raya memfasilitasi kebohongan Bupati. kolom opini oleh Hayun Gultom Penulis, Hayun Gultom (tengah), dalam sebuah aksi unjuk rasa pada 2023. FOTO: JARAR SIAHAAN Empat tahun lalu, banyak warga Kabupaten Samosir yang percaya akan janji muluk-muluk Vandiko Gultom sebagai calon Bupati Samosir. Salah satunya aktivis politik Mangoloi Sinaga. Pada masa kampanye, Vandiko mengatakan, antara lain, apabila dia terpilih menjadi bupati, dalam satu tahun dia akan membangun jalan umum di seluruh Samosir hingga mulus, termasuk jalan desa. Mangoloi Sinaga, yang waktu itu menjadi konsultan pemenangan Vandiko, percaya akan janji kampanye tersebut karena ayah Vandiko, Ober Gultom, adalah pensiunan pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Meskipun terdengar bombastis, tapi kami percaya saat itu,” kata Mangoloi Sinaga, yang kini menjadi konsu...

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena...

Pendukung Vandiko kepada Istri Freddy: Takada yang Pasti, Semua Bisa Berubah

Pangururan, BATAK RAYA—Verisa boru Sinaga, istri bakal calon bupati Freddy Situmorang, berjumpa dengan kaum ibu pendukung bupati petahana Vandiko Gultom di Water Front, Pangururan, Kabupaten Samosir. Mereka mengobrol dengan akrab dan berjoget bersama-sama. Verisa Sinaga (kedua dari kanan) dan para pendukung Vandiko Gultom, termasuk Mak Bintang (tengah), menunjukkan simbol politik yang berbeda dengan jari tangan. FOTO: HAYUN GULTOM Sejak Minggu sore, 15 September 2024, lalu lintas di sepanjang jalan raya objek wisata tirta Water Front di Pangururan sudah macet, terutama karena esoknya, Senin, juga hari libur. Seorang ibu warga Pangururan, yakni Mak Arta, bersama dengan Verisa Sinaga dan tiga perempuan lain memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke Water Front. Mereka sengaja meninggalkan mobilnya di parkiran Hotel Dainang. “Kita lebih baik jalan kaki daripada naik mobil,” kata salah satu dari mereka. Malam itu, pukul 20.00, Water Front sudah ramai oleh pengunjung yang ingin menonton atra...