Langsung ke konten utama

Wakil Bupati Samosir Membuka Rembuk Stunting

Pangururan, Batak Raya — Wakil Bupati Samosir, Martua Sitanggang, membuka sekaligus memimpin rembuk stunting tingkat Kabupaten Samosir di aula kantor Bupati Samosir, 13 April 2022. Kegiatan ini diikuti oleh unsur Forkopimda Samosir, Sekretaris Daerah, pimpinan OPD, camat se-Kabupaten Samosir, TP PKK Kabupaten, FKUB, Tim Percepatan Penurunan Stunting, dan kepala desa/lurah yang menjadi lokus stunting di Kabupaten Samosir.

Rembuk stunting dibuka Wakil Bupati Samosir. (Foto: Dinas Kominfo Samosir)

Ketua panitia plt. Kadis Kesehatan dr. Dina Hutapea dalam laporannya menyampaikan bahwa rembuk stunting ini merupakan aksi ketiga dari delapan tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting. Tujuan acara ini untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah, dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi.

Melalui rembuk ini nantinya diperoleh komitmen penurunan stunting, rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dilaksanakan pada tahun berjalan.

Wakil Bupati Samosir, Martua Sitanggang, dalam arahannya menyampaikan rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga nonpemerintah dan masyarakat.

Wakil Bupati menyampaikan, untuk tahun 2022 ada 11 desa/kelurahan di Kabupaten Samosir yang menjadi lokus stunting, yakni Desa Lumban Suhi Toruan, Desa Parbaba Dolok, dan Kelurahan Siogungogung di Kecamatan Pangururan, Desa Siparmahan dan Desa Partukko Naginjang di Kecamatan Harian, Desa Sigaol Simbolon di Kecamatan Palipi, Desa Sitinjak di Kecamatan Onan Runggu, Desa Ronggurnihuta di Kecamatan Ronggur Nihuta, Desa Sinaga Uruk Pandiangan di Kecamatan Nainggolan, Desa Sabulan di Kecamatan Sitiotio, dan Desa Cinta Maju di Kecamatan Sitiotio.

Siaran pers Dinas Kominfo Kabupaten Samosir

Postingan populer dari blog ini

Membongkar Kejanggalan Berita Polisi dan Forensik “Bripka Arfan Saragih Bunuh Diri”

LAPORAN MENDALAM, BATAK RAYA—Polisi merilis informasi bahwa Bripka Arfan Saragih mati bunuh diri dengan minum sianida terkait dengan kasus korupsi miliaran rupiah di Samsat Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. Batak Raya menelaah keterangan polisi dan dokter autopsi, juga penjelasan ahli forensik digital, kemudian melakukan penelusuran dan verifikasi ke pelbagai pihak. Hasilnya, beberapa informasi versi aparat patut dicurigai karena mengandung kejanggalan, yang bisa mengarah ke dugaan pengacara keluarga Arfan bahwa polisi berusia 36 tahun itu sengaja dibunuh untuk memutus mata rantai pengungkapan kasus korupsi sejak 2018 di Samsat Pangururan. Berikut hasil reportase mendalam Batak Raya , yang boleh Anda bagikan ke media sosial, atau dikutip ke media siber. Selamat membaca. Tempat kejadian perkara di objek wisata Bukit Gonting difoto pada Jumat, 31 Maret 2023. Lokasi sepeda motor Bripka Arfan (markah 1) terlihat dari jalan. Lokasi mayatnya ditemukan (markah 2) terhalang batu besar. (Foto

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Perjuangan Ibu Tristan Melawan Kejahatan Guru

Sitiotio, Batak Raya — Ketika masih berumur satu bulan, Tristan Tamba pernah berak darah, dan sejak saat itu hingga sekarang dia sering jatuh sakit. Kini Tristan sudah duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 14 di Desa Janji Maria, Kecamatan Sitiotio , Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara. Namun, belakangan ini dia tidak mau masuk sekolah karena sangat takut melihat wali kelasnya yang jahat. Heddi Maulina Hutabarat menangis saat diwawancarai wartawan di Kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir. (Foto: Hayun Gultom) Ibu Tristan, Heddi Maulina Hutabarat (33 tahun), yang tinggal di Dusun Dua, Desa Janji Maria, dari jauh hari sudah memberi tahu guru-guru di sekolah itu bahwa anaknya sakit-sakitan. Bahkan, saat mendaftarkan Tristan di kelas 1, Heddi telah mewanti-wanti para guru agar maklum apabila tiba-tiba Tristan absen karena sakit atau dibawa berobat. Untunglah gurunya bisa memahami kondisi kesehatan Tristan. Selama duduk di kelas 1 hingga kelas 2, Tristan benar-benar diperhatik