Langsung ke konten utama

Kabupaten Toba Raih 728 Medali pada Kompetisi Olimpiade Sains

Silaen, Batak Raya — Baru-baru ini para pelajar di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, berhasil meraih 728 medali dalam Kompetisi Olimpiade Sains, yaitu 260 medali emas, 240 medali perak, dan 228 medali perunggu.

Bupati Toba disambut dengan tortor di SMP Negeri 1 Silaen. (Foto: Hendra Sinaga via Diskominfo Toba)

Informasi tersebut disampaikan Bupati Toba, Poltak Sitorus, saat membuka program Penguatan Pendidikan Karakter Warga Sekolah se-Kabupaten Toba di SMP Negeri 1 Silaen, 13 Juni 2022. “Selamat kepada guru yang telah memberhasilkan para anak kita dapat bersaing di tingkat nasional. Selamat kepada para anak kami yang telah membawa nama harum Kabupaten Toba. Semua prestasi ini akan menjadi sia-sia jika anak-anak kita terlibat penyalahgunaan narkoba,” kata Bupati.

Bupati Toba, yang juga merupakan alumnus SMP Negeri 1 Silaen, mengajak para kepala sekolah dan guru agar mendidik siswa dengan pendidikan karakter Batak naraja. Dalam Batak naraja ada empat unsur, yaitu marugamo (beragama), maradat (menerapkan adat Batak), marparbinotoan (memiliki ilmu pengetahuan), dan maruhum (taat hukum).

Turut hadir dalam acara ini, antara lain, plt. Kadis Pendidikan Kabupaten Toba, Rikardo Hutajulu; Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Try Sutrisno Pandapotan; dan Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Toba, Rikardo Simamora. ❑

Sumber: siaran pers Dinas Kominfo Toba

iklan

iklan

Postingan populer dari blog ini

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Sipalangnamora dan Datu Tambun

Riwayat Raja Sipalangnamora, nenek moyang marga Gultom, dan kisah salah satu putranya, Datu Tambun, pernah saya tulis bersama dengan wartawan Ramses Simanjuntak (almarhum) dalam dua artikel berjudul “Sipalangnamora dan Lima Kendi” serta “Sipalangnamora yang Kaya, Datu Tambun yang Sakti” dalam tabloid Pos Roha pada Juni 2015. Sebagian isi kedua tulisan itu diterbitkan ulang di Batak Raya seperti berikut. Keturunan Raja Sipalangnamora Gultom menziarahi pusara Sipalangnamora dan keempat putranya di Onanrunggu, Samosir, pada 2015, dan kemudian membangun kuburan leluhur mereka itu. (Foto: tabloid Pos Roha/reproduksi) Kata batak , dengan huruf b kecil, dalam ragam bahasa sastra memiliki makna ‘petualang’ atau ‘pengembara’, dan kata turunan membatak berarti ‘bertualang’ atau ‘mengembara’. Klan besar Gultom juga melanglang hingga beranak pinak di pelbagai wilayah, seperti halnya marga Batak Toba yang lain. [Baca juga: Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Miranda Gultom Bicara Marga, Gelar Sarjana, dan Suara Keras Orang Batak

Pangaribuan, Batak Raya—Miranda Swaray Goeltom, yang lebih dikenal dengan nama Miranda Gultom, 73 tahun, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, bercerita tentang adanya orang Batak yang malu memakai marganya. Dia juga mengimbau generasi muda Batak agar bekerja menjadi petani, dan jangan semata-mata mengejar gelar kesarjanaan atau menjadi pejabat. Miranda Gultom (kiri) dan Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam acara Punguan Raja Urang Pardosi di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto: Raidon Gultom) Pesan itu disampaikan Miranda, perempuan Batak yang berhasil menjadi profesor ekonomi di Universitas Indonesia, ketika berpidato mewakili pihak boru dalam acara pelantikan pengurus Punguan Raja Urang Pardosi (Datu Tambun), sebuah organisasi marga Gultom, di Desa Parlombuan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, 29 Juli 2022. Sebelum berbicara tentang kedua topik tersebut, marga Batak dan gelar akademis, Miranda terlebih dahulu mengata