Langsung ke konten utama

Bupati Toba Mengeluhkan Ikan Iblis Merah kepada Pemprov Sumut

Medan, Batak RayaBupati Toba, Poltak Sitorus, mengikuti rapat bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatra Utara di Medan, 22 April 2022, untuk menyampaikan keluhan nelayan di Danau Toba terkait dengan munculnya ikan iblis merah, atau red devil fish, yang memangsa ikan-ikan berukuran lebih kecil.

Bupati Toba menjelaskan keluhan nelayan di Danau Toba soal ikan predator red devil. (Foto: Tri Sutrisno, Kabag Protokol Setdakab Toba)

Bupati Poltak Sitorus mengatakan keluhan nelayan di Danau Toba ini harus segera ditanggapi dengan serius, karena munculnya ikan iblis merah sangat berpengaruh terhadap penghasilan nelayan. Mereka makin sulit memperoleh ikan mujair, yang sejak dahulu sudah ada di Danau Toba, akibat dimangsa oleh ikan iblis merah.

Pemerintah Kabupaten Toba telah berupaya mencari jalan keluar, yaitu dengan meminta masyarakat mengasinkan atau mengolah ikan iblis merah untuk kemudian dijual, tetapi itu pun sulit dipasarkan.

Menurut Bupati, nelayan di Danau Toba bisa menangkap ikan iblis merah dengan mudah hingga 200 kg per hari. Namun, harga jualnya sangat rendah sehingga tidak menguntungkan nelayan.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Toba, Sahat Manullang, solusi sementara yang dapat dilakukan yaitu dengan menambah bibit ikan di Danau Toba. “Sebaiknya bibit ikan yang berukuran 5-8 cm agar tidak dimakan oleh ikan red devil,” katanya.

Setelah mendengarkan masalah tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatra Utara, Muliadi Simatupang, mengucapkan terima kasih atas keseriusan Bupati Toba menangani masalah ikan iblis merah.

// Siaran pers dari Rikardo Simamora, Dinas Kominfo Toba

Postingan populer dari blog ini

Jejak Jahat Hayun Gultom

Yang empunya tabloid Batak Raya , Hayun Gultom, pernah menjadi wartawan bedebah dan aktivis bajingan. Dalam sakunya ada jutaan rupiah uang tutup mulut dari pejabat bejat, tetapi dia mesti meminjam Rp200 ribu duit halal untuk membeli susu bagi anaknya. Dia berupaya agar terbebas dari simpul mati kemunafikan kaum “maling berteriak maling” di dunia aktivisme dan jurnalisme. ⸻⸻ Peringatan: karya tulis jurnalistik yang berupa memoar ini amat panjang sehingga Anda perlu waktu senggang untuk menakliknya dengan tenang.  Kalau Anda taksetuju dengan laku lancung oknum aktivis dan jurnalis pemeras, sebarkanlah tulisan ini kepada publik lewat Facebook, grup WhatsApp, dsb. Hayun Gultom duduk beristirahat dalam perjalanan turun di Gunung Pusuk Buhit di Kabupaten Samosir, 2013. (Foto: arsip Koran Toba ) Suatu malam pada Maret 2016 Hayun Gultom singgah di tempat saya di Balige, Kabupaten Toba, dalam perjalanan dari Kabupaten Samosir menuju ke Kabupaten Tapanuli Utara. Sembari minum kopi, kami pun ...

Marga Nainggolan Parhusip Mendoakan Freddy Situmorang

Nainggolan, BATAK RAYA—Sekitar seribu orang marga Nainggolan Parhusip berdoa untuk Freddy Situmorang, bakal calon Bupati Samosir yang berpasangan dengan Andreas Simbolon. Klan besar Nainggolan Parhusip adalah tulang (paman) Freddy dari pihak marga ibunya, Siregar. Keluarga marga Nainggolan Parhusip memberangkatkan Freddy Situmorang sebagai kandidat Bupati Samosir dalam upacara adat di Huta Godang, Desa Nainggolan, Kecamatan Nainggolan, 22 Agustus. FOTO: HAYUN GULTOM Sebuah upacara dilangsungkan di perkampungan marga Nainggolan Parhusip di Huta Godang, Desa Nainggolan, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Kamis, 22 Agustus 2024, untuk mendoakan Freddy Situmorang sebagai kandidat Bupati Samosir dalam pilkada 2024 nanti. Upacara adat Batak ini dihadiri oleh ayah dan ibu Freddy, yaitu Maringan Situmorang dan Hermina boru Siregar. Menurut silsilah marga, Nainggolan Parhusip adalah tulang atau paman bagi Freddy, karena adanya perjanjian di antara marga Siregar Silali dengan Nainggolan Pa...

Mantan Ketua DPRD yang Miskin dan Banyak Utang

Jhony Naibaho konsisten menjaga muruah PDI Perjuangan. Megawati golput, dia pun ikut golput. Sepuluh tahun sebagai wakil rakyat, dia teguh pada idealisme demi pesan ibunya “ sotung dijaloho jambar sian toru ni rere .” Diejek bodoh karena taksuka menyelewengkan jabatan untuk mencari harta, tapi “sedikit pun saya tidak menyesal.” Dia berpesan agar bendera PDIP dipasang kelak pada peti matinya. Jhony Naibaho menghadiri perayaan HUT ormas KoMPaS di Pangururan, Jumat pekan lalu. FOTO: JARAR SIAHAAN Pemimpin redaksi Batak Raya , Hayun Gultom , duduk dengan saya di warung di seberang markas Polres Samosir di Pangururan, Selasa, 4 Juni 2024. Beberapa menit kemudian, orang yang kunantikan datang: Jhony Naibaho, politikus berusia 62 tahun, yang kali terakhir bersemuka denganku sekitar sepuluh tahun silam. Kami berdua pun berjabat tangan dan baku peluk. Lalu kami duduk dan berbasa-basi sekejap, saling menanya keberadaan kawan-kawan lama. Tidak lama berselang, saya berdiri untuk membeli satu bungk...