Langsung ke konten utama

“Jenderal Provokator” dan TBPP Samosir Diminta Dibubarkan

Pangururan, Batak Raya—Sekitar seratus orang warga Samosir, bukan ribuan orang seperti ditulis media lain, mendatangi kantor DPRD Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, untuk menyampaikan berbagai aspirasi, 23 Juli 2022. Perwakilan pengunjuk rasa yang dikoordinasi Rokiman Parhusip itu diterima oleh pimpinan dan beberapa anggota DPRD di ruang rapat Dewan.

Ambrosius Simbolon (depan, sudut kanan) menyampaikan aspirasi di DPRD Kabupaten Samosir. (Foto: Hayun Gultom)

Salah satu hal yang disampaikan warga ialah soal keberadaan Tim Bupati untuk Percepatan Pembangunan (TBPP), yang dibentuk oleh Bupati Samosir, Vandiko Gultom. Mereka menuding TBPP, yang terdiri atas tujuh orang staf khusus bergaji Rp17 juta per orang, tidak ada gunanya. “Pecat tujuh anggota TBPP, karena pimpinan SKPD jauh lebih pintar dan berpengalaman dibanding TBPP,” begitu tertulis dalam selebaran yang dibagikan pengunjuk rasa.

Salah satu dari mereka, Ambrosius Simbolon, warga Kecamatan Ronggurnihuta, mengatakan ada kejanggalan tentang jumlah TBPP, yang dulunya cuma lima orang, tetapi sekarang menjadi tujuh orang. Keberadaan ketujuh staf khusus Bupati Samosir itu, katanya, juga membuat para pejabat dan pegawai Pemkab Samosir seolah-olah tidak berguna. Selain itu, terjadi pemborosan dana APBD Samosir untuk menggaji TBPP. “Tujuh belas juta dikali tujuh, sudah berapa itu,” katanya.

Bukan hanya itu, Ambrosius Simbolon juga menuding salah satu anggota TBPP sebagai sibola huta, atau provokator. “Saya kenal seperti apa tabiat TBPP, termasuk pensiunan jenderal itu,” katanya kepada para anggota DPRD Kabupaten Samosir. “Saya kenal itu. Jadi, orang seperti itu janganlah dipakai di Kabupaten Samosir ini. Sibola huta itu. Bubarkan TBPP!”

Ambrosius Simbolon mengatakan pensiunan jenderal itu pernah melakukan program kebun jeruk lemon di Samosir dan berjanji akan ada yang menampung hasil panen jeruk tersebut. Akan tetapi, ternyata setelah panen, jeruk tidak laku dan akhirnya menjadi busuk.

Meskipun Ambrosius tidak menyebut nama pensiunan jenderal itu, maksudnya tidak lain tidak bukan adalah Laksamana Pertama TNI (Purn.) Marhuale Simbolon, anggota TBPP yang membidangi pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Marhuale juga sempat menjadi salah satu calon Bupati Samosir dalam pilkada yang lalu.

Ketika diwawancarai Batak Raya di kantor Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Senin, 25 Juli 2022, Marhuale Simbolon mengatakan tidak memusingkan berbagai tuduhan yang ditujukan kepada dirinya dan TBPP.

“Dia [Ambrosius Simbolon] itu tidak mengerti apa yang dia katakan,” kata Marhuale Simbolon, dan soal program kebun jeruk, “Apa kaitan [TBPP] dengan itu? Itu, kan, kelompok tani saya.” ❑

Postingan populer dari blog ini

Membongkar Kejanggalan Berita Polisi dan Forensik “Bripka Arfan Saragih Bunuh Diri”

LAPORAN MENDALAM, BATAK RAYA—Polisi merilis informasi bahwa Bripka Arfan Saragih mati bunuh diri dengan minum sianida terkait dengan kasus korupsi miliaran rupiah di Samsat Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. Batak Raya menelaah keterangan polisi dan dokter autopsi, juga penjelasan ahli forensik digital, kemudian melakukan penelusuran dan verifikasi ke pelbagai pihak. Hasilnya, beberapa informasi versi aparat patut dicurigai karena mengandung kejanggalan, yang bisa mengarah ke dugaan pengacara keluarga Arfan bahwa polisi berusia 36 tahun itu sengaja dibunuh untuk memutus mata rantai pengungkapan kasus korupsi sejak 2018 di Samsat Pangururan. Berikut hasil reportase mendalam Batak Raya , yang boleh Anda bagikan ke media sosial, atau dikutip ke media siber. Selamat membaca. Tempat kejadian perkara di objek wisata Bukit Gonting difoto pada Jumat, 31 Maret 2023. Lokasi sepeda motor Bripka Arfan (markah 1) terlihat dari jalan. Lokasi mayatnya ditemukan (markah 2) terhalang batu besar. (Foto

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Perjuangan Ibu Tristan Melawan Kejahatan Guru

Sitiotio, Batak Raya — Ketika masih berumur satu bulan, Tristan Tamba pernah berak darah, dan sejak saat itu hingga sekarang dia sering jatuh sakit. Kini Tristan sudah duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 14 di Desa Janji Maria, Kecamatan Sitiotio , Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara. Namun, belakangan ini dia tidak mau masuk sekolah karena sangat takut melihat wali kelasnya yang jahat. Heddi Maulina Hutabarat menangis saat diwawancarai wartawan di Kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir. (Foto: Hayun Gultom) Ibu Tristan, Heddi Maulina Hutabarat (33 tahun), yang tinggal di Dusun Dua, Desa Janji Maria, dari jauh hari sudah memberi tahu guru-guru di sekolah itu bahwa anaknya sakit-sakitan. Bahkan, saat mendaftarkan Tristan di kelas 1, Heddi telah mewanti-wanti para guru agar maklum apabila tiba-tiba Tristan absen karena sakit atau dibawa berobat. Untunglah gurunya bisa memahami kondisi kesehatan Tristan. Selama duduk di kelas 1 hingga kelas 2, Tristan benar-benar diperhatik