Langsung ke konten utama

Siska Ambarita Bersumpah di Depan Sorta Siahaan

Pangururan, Batak Raya—Siska Ambarita datang ke gedung DPRD Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, ditemani oleh ayahnya, Sarli Ambarita; ibunya, Nikawaty Sitanggang; dan adik-adiknya pada Senin, 11 Juli 2022.

Sorta Siahaan kebayanya tersangkut pada bros Siska Ambarita (kanan) setelah keduanya cipika-cipiki. (Foto: Jepri Sitanggang)

Siska Ambarita, politikus PDIP itu, mengenakan kebaya merah dan sarung merah marun. Selendangnya bermotif ulos Batak. Di kiri dan kanan bawah sanggulnya, dekat telinganya, tersemat hiasan berbentuk bunga berwarna merah. Sepatunya putih dengan hak tinggi. Tubuhnya langsing dan pinggangnya ramping. Dia terlihat anggun dan memesona.

“Tadi saya tiba menjelang pukul 15.00 pakai mobil yang kecil,” kata wanita lajang berusia 30 tahun itu kepada Batak Raya.

Pada saat pengambilan sumpahnya menjadi anggota pengganti antarwaktu (PAW) DPRD Kabupaten Samosir masa jabatan 2019-2024, Siska Ambarita berdiri saling berhadapan dengan Sorta Siahaan, Ketua DPRD Samosir.

“Sebelum saya mengambil sumpah janji Saudara, saya ingin bertanya kepada Saudara apakah Saudara bersedia diambil sumpah janji?” kata Sorta kepada Siska, yang didampingi seorang pastor yang memegang kitab suci.

Siska menjawab bersedia, dan dia akan bersumpah menurut agama Katolik yang dianutnya. Kemudian Sorta membacakan sumpah janji, dan Siska menirunya. “Demi Tuhan saya berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota DPRD Kabupaten Samosir…”

Setelah pembacaan sumpah janji, pastor membacakan ayat suci untuk Siska. Selanjutnya, Sorta pun menjabat tangan Siska, tanda bahwa Siska sudah sah dilantik menjadi anggota DPRD Samosir.

Hadirin di gedung DPRD bertepuk tangan, dan ada yang mengatakan “cium, cium!” kepada Sorta dan Siska. Kemudian Sorta membentangkan kedua tangannya, dan Siska mendekat. Kedua politikus PDIP itu pun baku peluk dan cipika-cipiki, cium pipi kanan dan cium pipi kiri. Pada saat itu kebaya Sorta sempat tersangkut pada bros yang dipakai Siska.

Setelah pelantikan di gedung DPRD Samosir, Siska Ambarita mengadakan kenduri di rumah orang tuanya di Siambalo, Kecamatan Pangururan. Menurut ayahnya, Sarli Ambarita, sudah saatnya Siska berpikir untuk menikah.


Sebelum terjun ke dunia politik, Siska Ambarita adalah pelatih senam di salah satu BUMN dan punya usaha salon kecantikan. Pada era bupati Rapidin Simbolon—suami Sorta Siahaan—Siska juga sempat menjadi instruktur senam para pegawai Pemkab Samosir, yang bersenam pada Jumat pagi di halaman Hotel Dainang di Pangururan.

Tahun 2019 Siska Ambarita ikut dalam pemilu menjadi calon anggota DPRD Samosir dari PDIP, tapi suaranya takcukup untuk memperoleh kursi. Akhirnya pada Senin kemarin dia duduk di DPRD untuk menggantikan salah satu anggota Dewan yang dipecat partainya.

Hingga saat ini sudah ada enam anggota DPRD Samosir dari PDIP yang diberhentikan karena dinilai tidak loyal kepada partai, yang berakibat pada kalahnya calon bupati Rapidin Simbolon pada pilkada 2020. Siska Ambarita sendiri menjadi anggota pengganti yang keenam. Sebelumnya lima anggota PAW sudah dilantik.

Tentang pelantikan Siska yang “terlambat” ini sempat muncul kabar miring bahwa Sorta Siahaan tidak menyetujui Siska menjadi anggota pengganti. Namun, hal itu disangkal oleh Sorta.

“Dulu saat pencalonannya [Siska Ambarita], saya yang mengusulkan. Masak saya keberatan? Enggak ada itu,” kata Sorta kepada Batak Raya. “Sistem yang ada di pemerintahan tidak berpihak kepada masyarakat. Kita ketahui ada permasalahan di internal partai, tapi dalam hal ini pemerintah eksekutif tidak mau tahu, malah sengaja memperlambat.”

Sorta juga tidak percaya pada desas-desus mengenai kehidupan pribadi Siska Ambarita yang dulu sempat muncul di media sosial. “Namanya juga gosip. Mak-mak yang biasa menggosip, bukan bapak-bapak,” katanya.

Sehubungan dengan enam anggota DPRD Samosir yang dipecat tersebut, dia mengatakan PDIP akan lebih selektif merekrut calon anggota legislatif. “Harus yang benar-benar loyal dan patuh pada aturan partai.”

Mengenai Ketua PDIP Sumut, Rapidin Simbolon, yang tidak hadir dalam pelantikan Siska Ambarita, Sorta Siahaan mengatakan karena saat ini suaminya itu sangat sibuk dengan berbagai kegiatan partai di tingkat provinsi. ❑

Postingan populer dari blog ini

Membongkar Kejanggalan Berita Polisi dan Forensik “Bripka Arfan Saragih Bunuh Diri”

LAPORAN MENDALAM, BATAK RAYA—Polisi merilis informasi bahwa Bripka Arfan Saragih mati bunuh diri dengan minum sianida terkait dengan kasus korupsi miliaran rupiah di Samsat Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. Batak Raya menelaah keterangan polisi dan dokter autopsi, juga penjelasan ahli forensik digital, kemudian melakukan penelusuran dan verifikasi ke pelbagai pihak. Hasilnya, beberapa informasi versi aparat patut dicurigai karena mengandung kejanggalan, yang bisa mengarah ke dugaan pengacara keluarga Arfan bahwa polisi berusia 36 tahun itu sengaja dibunuh untuk memutus mata rantai pengungkapan kasus korupsi sejak 2018 di Samsat Pangururan. Berikut hasil reportase mendalam Batak Raya , yang boleh Anda bagikan ke media sosial, atau dikutip ke media siber. Selamat membaca. Tempat kejadian perkara di objek wisata Bukit Gonting difoto pada Jumat, 31 Maret 2023. Lokasi sepeda motor Bripka Arfan (markah 1) terlihat dari jalan. Lokasi mayatnya ditemukan (markah 2) terhalang batu besar. (Foto

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena

Perjuangan Ibu Tristan Melawan Kejahatan Guru

Sitiotio, Batak Raya — Ketika masih berumur satu bulan, Tristan Tamba pernah berak darah, dan sejak saat itu hingga sekarang dia sering jatuh sakit. Kini Tristan sudah duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 14 di Desa Janji Maria, Kecamatan Sitiotio , Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara. Namun, belakangan ini dia tidak mau masuk sekolah karena sangat takut melihat wali kelasnya yang jahat. Heddi Maulina Hutabarat menangis saat diwawancarai wartawan di Kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir. (Foto: Hayun Gultom) Ibu Tristan, Heddi Maulina Hutabarat (33 tahun), yang tinggal di Dusun Dua, Desa Janji Maria, dari jauh hari sudah memberi tahu guru-guru di sekolah itu bahwa anaknya sakit-sakitan. Bahkan, saat mendaftarkan Tristan di kelas 1, Heddi telah mewanti-wanti para guru agar maklum apabila tiba-tiba Tristan absen karena sakit atau dibawa berobat. Untunglah gurunya bisa memahami kondisi kesehatan Tristan. Selama duduk di kelas 1 hingga kelas 2, Tristan benar-benar diperhatik