Langsung ke konten utama

DPRD Samosir Akan Panggil Samsat Pangururan soal Korupsi Pajak Ratusan Warga

PANGURURAN, Batak Raya—DPRD Kabupaten Samosir telah menanggapi surat permintaan rapat dengar pendapat (RDP) dari Franki Rajagukguk, pengamat hukum di Pangururan, terkait dengan ratusan warga yang sejak tahun 2018 ditipu beberapa oknum pegawai korup di Unit Pelaksana Teknis Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (UPT Samsat) Pangururan pada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sumatra Utara.

Ketua DPRD Kabupaten Samosir, Sorta Ertaty Siahaan. (Foto: Hayun Gultom)

Franki Rajagukguk menyampaikan suratnya kepada DPRD Kabupaten Samosir pada 16 Maret 2023. Empat hari berselang, Senin, 20 Maret, Ketua DPRD Sorta Ertaty Siahaan langsung merespons permintaan RDP itu dengan memimpin rapat Badan Musyawarah di kantor Dewan.

Badan Musyawarah DPRD Samosir akan memanggil Samsat Pangururan dan Bapenda Sumut untuk menghadiri rapat dengar pendapat, yang dijadwalkan berlangsung 4 April 2023 di gedung DPRD Samosir. Selain Samsat dan Bapenda, pihak Polres Samosir dan Bank Sumut juga akan dipanggil untuk RDP. Rapat tersebut akan diikuti oleh semua komisi yang ada di DPRD Kabupaten Samosir, bukan hanya komisi yang membidangi pendapatan pajak.

“Tentu kita mau bicarakan bagaimana solusi terbaik, bukan sebatas keringanan denda 50 persen. Makanya, kita undang Bapenda Provinsi,” kata Sorta Ertaty Siahaan kepada Batak Raya. “Sebenarnya ini mau kita percepat, tetapi karena ada rapat yang terjadwal sebelumnya, sehingga tanggal 4-lah waktu yang paling cepat. Tentu kita sesuaikan juga dengan waktu dari pihak-pihak yang diundang.”

Karena masalah korupsi miliaran rupiah pajak kendaraan ini berdampak langsung terhadap masyarakat luas di Samosir, “Kita sepakati RDP ini oleh gabungan komisi. Tentunya supaya hasilnya lebih maksimal,” kata Wakil Ketua DPRD Samosir, Nasip Simbolon.

Menurut Ketua DPRD Sorta Ertaty Siahaan, semua wakil rakyat di lembaga legislatif Kabupaten Samosir sangat peduli akan perkara penggelapan pajak kendaraan bermotor (PKB) milik ratusan orang penduduk Samosir ini. Apalagi, katanya, dengan adanya peraturan baru dari pemerintah pusat bahwa kendaraan yang belum membayar PKB tidak akan bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

“Ini berpengaruh fatal untuk kendaraan umum dan kendaraan pengangkut hasil bumi. Kalau mereka tidak bisa beli BBM, tentu sangat berdampak pada ekonomi. Bukan hanya kepada si pemilik kendaraan, tetapi juga kepada masyarakat luas di Samosir,” kata Sorta Siahaan.

Kasus korupsi pajak kendaraan yang melibatkan oknum polisi dan oknum pegawai Bapenda Sumut yang bertugas di Samsat Pangururan ini, menurut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Samosir, Polten Simbolon, merupakan citra buruk bagi lembaga Polri dan Bapenda. Akibatnya, bisa saja masyarakat pemilik kendaraan menjadi tidak percaya membayar pajaknya kepada pemerintah.

Untuk itu, Polten Simbolon mengatakan akan segera menyurati Gubernur Sumut, dan berharap ada solusi dari Bapenda Provinsi Sumut agar masyarakat tidak makin dirugikan. “Kita harapkan Provinsi bisa mengabulkan keinginan masyarakat untuk tidak membayar lagi sesuai yang sudah mereka bayarkan kepada pegawai Samsat Pangururan,” katanya.

Menurut informasi yang diperoleh Batak Raya, pihak Bapenda Sumut mengurangi denda pajak hingga 85 persen bagi ratusan warga Samosir yang menjadi korban penggelapan PKB. Namun, biaya pokok pajak, yang jumlahnya jauh lebih besar ketimbang denda, tetap harus dibayarkan warga.

Seperti dikatakan Denni Rovi Sembiring Meliala, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Pendapatan Daerah Pangururan, bahwa sejauh ini tidak ada regulasi yang mengatur pengurangan denda pajak di atas 85 persen.

Meski begitu, dia bersetuju apabila masyarakat yang jadi korban menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Kabupaten Samosir dan DPRD Provinsi Sumatra Utara. “Mana tahu ada kebijakan [pemutihan] untuk kejadian ini,” kata Denni di kantor Samsat Pangururan, 20 Maret 2023, kepada Batak Raya.

Menurut Kanit Regident Samsat Pangururan, Aiptu Surung Sagala, pemutihan pajak kendaraan dalam kasus serupa pernah terjadi ketika dia bertugas di Samsat Putri Hijau, Medan. Waktu itu ada kasus penggelapan pajak, dan para wajib pajak yang menjadi korban tidak perlu membayar kembali.

Itulah yang diminta Franki Rajagukguk dengan mendesak DPRD Samosir segera mengadakan RDP. Dia mengatakan apabila para korban diharuskan membayar kembali, “Itu namanya masyarakat sudah ditipu oleh oknum pegawai Samsat, tapi dihukum pula.” ❑

Postingan populer dari blog ini

Terbukti Bupati Vandiko Membohongi Warga Samosir

Saya sudah enggan menerbitkan berita baik tentang Bupati Samosir, Vandiko Gultom, dalam satu tahun terakhir, jangan sampai publik menuduh Batak Raya memfasilitasi kebohongan Bupati. kolom opini oleh Hayun Gultom Penulis, Hayun Gultom (tengah), dalam sebuah aksi unjuk rasa pada 2023. FOTO: JARAR SIAHAAN Empat tahun lalu, banyak warga Kabupaten Samosir yang percaya akan janji muluk-muluk Vandiko Gultom sebagai calon Bupati Samosir. Salah satunya aktivis politik Mangoloi Sinaga. Pada masa kampanye, Vandiko mengatakan, antara lain, apabila dia terpilih menjadi bupati, dalam satu tahun dia akan membangun jalan umum di seluruh Samosir hingga mulus, termasuk jalan desa. Mangoloi Sinaga, yang waktu itu menjadi konsultan pemenangan Vandiko, percaya akan janji kampanye tersebut karena ayah Vandiko, Ober Gultom, adalah pensiunan pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Meskipun terdengar bombastis, tapi kami percaya saat itu,” kata Mangoloi Sinaga, yang kini menjadi konsu...

Ayah Bupati Samosir: Harusnya Saya Dikonfirmasi, Bukan Bupati

Pangururan, Batak Raya — Wartawan bercekcok mulut dengan Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, dalam grup WhatsApp. Lantas ketua organisasi media siber menyurati Bupati untuk konfirmasi. “Jadi, kalau nanti ada keluarga saya berdebat dengan mereka, lalu saya juga yang dikonfirmasi? Wah, keterlaluan!” kata Bupati Vandiko Gultom. Ober Gultom, ayah Bupati Samosir, Vandiko Gultom. (Foto: arsip pribadi) Dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah media siber di Provinsi Sumatra Utara memberitakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, yang mengirim surat konfirmasi bertanggal 30 Mei 2022 kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom, tentang ayahnya sendiri, Ober Gultom, yang berbantah dengan wartawan di sebuah WhatsApp group (WAG) bernama Samosir Negeri Indah (SNI). Dalam surat yang juga ditujukan kepada Sekda Kabupaten Samosir itu Tetty menulis, “… Saudara Ober Gultom yang memberikan komentar terkait pemberitaan ‘Sampah di TPA’ dengan mengusulkan salah seorang tena...

Pendukung Vandiko kepada Istri Freddy: Takada yang Pasti, Semua Bisa Berubah

Pangururan, BATAK RAYA—Verisa boru Sinaga, istri bakal calon bupati Freddy Situmorang, berjumpa dengan kaum ibu pendukung bupati petahana Vandiko Gultom di Water Front, Pangururan, Kabupaten Samosir. Mereka mengobrol dengan akrab dan berjoget bersama-sama. Verisa Sinaga (kedua dari kanan) dan para pendukung Vandiko Gultom, termasuk Mak Bintang (tengah), menunjukkan simbol politik yang berbeda dengan jari tangan. FOTO: HAYUN GULTOM Sejak Minggu sore, 15 September 2024, lalu lintas di sepanjang jalan raya objek wisata tirta Water Front di Pangururan sudah macet, terutama karena esoknya, Senin, juga hari libur. Seorang ibu warga Pangururan, yakni Mak Arta, bersama dengan Verisa Sinaga dan tiga perempuan lain memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke Water Front. Mereka sengaja meninggalkan mobilnya di parkiran Hotel Dainang. “Kita lebih baik jalan kaki daripada naik mobil,” kata salah satu dari mereka. Malam itu, pukul 20.00, Water Front sudah ramai oleh pengunjung yang ingin menonton atra...